Chapter 33

1524 Words

Barita tengah berkendara dengan kencang, saat ponsel di sakunya tiba-tiba saja bergetar. Karena sedang berkendara Barita mencabut ponsel dari sakunya dengan satu tangan, dan meletakkannya pada car holder di atas dashboard. Setelah ponsel berada di atas dashboard, Barita pun menekan tombol speaker. Ternyata Budi lah yang meneleponnya. "Ya, Bud. Ada apa?" "Gue mau ngajak lo makan siang. Ada hal yang mau gue diskusiin dengan lo. Gue jemput lo di kantor ya?" "Lain kali aja ya, Bud? Gue lagi ada hal yang urgent banget." "Hal urgent apaan? Kenapa suara lo panik begini? Lo nggak kenapa-kenapa kan?" "Gue nggak apa-apa. Tapi kayaknya Karmila mendapat musibah. Tadi dia nelpon gue dan nangis-nangis histeris. Gue sekarang sedang on the way ke warungnya." "Dari pertama-tama udah gue bilang 'kan?

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD