42

1000 Words

Kedua mata Broto terbuka menatap Widi dengan raut wajahnya yang sayu. Broto merasa bersalah telah menampar Widi tadi. Mendengar permintaan Widi yang sangat sederhana itu membuat Broto luluh. Walaupun ia di benci oleh keluara besar Widi, hati dan cintanya tetap menjadi milik Widi. Hanya mereka yang tahu betapa besar cinta dan kasih sayang keduanya sejak dulu. Broto menegakkan duduknya dan kini memegang wajah Widi. Ia menangkupkan tangannya pada dagu Widi lalu mencium bibir tipis milik kekasihnya itu. Ciuman yang di awali dengan perasaan sayang kemudian semakin dalam dan penuh hasrat. Decitan suara dari bibir mereka membuat keduanya semakin b*******h. Apalagi rumah ini begitu sunyi dan sangat tenang sekali. Sama sekali tida ada yang mengganggu. Putra semata wayang Widi mungkin suah terle

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD