44

1031 Words

Pagi menjelang semakin siang. Aya masih terlihat lemah dan pucat. Padahal hari ini, keduanya harus berada di Kantor untuk urusan penting. Pras kembali ke kamar setelah membuatkan bubur untuk Aya. Ia duduk di tepi ranjang dan wajahnya begitu cemas saat melihat Aya yang begitu lesu. "Ke dokter aja ya, Ay? Aku gak bis alihat kamu kayak gini," ucap Pras pada Aya. "Hmm ... Enggak usah. Paling besok baikan kok. Aku cuma kecapekan aja, Mas," ucap Aya perlahan membuka kedua matanya. Pras membantu Aya untuk duduk dengan menumpuk beberapa bantal di belakang punggung Aya agar lebih nyaman saat bersandar. "Makan dulu, aku suapi," titah Pras yang sudah mengambil mangkok bubur dari nakas dan siap untuk menyuapi istri tercintanya. Baru kali ini, Aya terlihat lemas. Biasanya kalau sakit hanya sekeda

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD