Aya mengucapkan terima kasih kepada Pras, masih terasa lemas setelah kejadian tadi. "Terima kasih, Pras. Aku tidak tahu apa yang terjadi jika kamu tidak datang." Pras mengusap wajah Aya, mencoba menenangkan diri. "Aku tidak akan pernah membiarkan kamu terluka, Aya. Kamu adalah prioritas utamaku." Aya menggeleng, mencoba berdiri. "Aku baik-baik saja, Pras. Kamu bisa pergi sekarang." Pras tidak mau pergi. Ia memilih tetap berada di sisi Aya, menjaganya dari jarak dekat. "Aku tidak akan pergi, Aya. Aku akan tetap di sini dan menjagamu." Aya menolak, ingin sendiri. "Aku tidak membutuhkan kamu, Pras. Aku bisa menjaga diriku sendiri." Pras bersikeras tidak mau pergi. Ia menatap Aya dengan mata yang tajam, membuat Aya merasa tidak nyaman. "Aku tidak peduli apa yang kamu katakan, Aya. Aku aka