Bab 74. H-2

1109 Words

Tiga bulan kemudian. H-2 Alva menatap kosong ke luar jendela lounge pribadi di hotel milik keluarganya. Kota masih hidup di bawahnya, lampu-lampu berkilau, mobil-mobil melaju di jalanan, orang-orang berjalan santai di trotoar, tak ada yang tahu bahwa di lantai tertinggi hotel ini, seorang pria sedang duduk dalam diam, pikirannya berantakan. Seharusnya ia istirahat. Seharusnya ia merasa tenang. Besok lusa adalah hari besarnya, hari di mana ia akhirnya akan menikahi Luna. Tapi sudah seminggu mereka tak bertemu, mengikuti tradisi keluarga atau biasa disebut pingitan, dan jujur saja, itu menyiksanya lebih dari yang ia kira. Tidak bertemu Luna seminggu rasanya seperti berbulan-bulan. “Aku nggak tahan,” gumamnya, meneguk air mineral dari gelas kristal di tangannya. Di sofa seberang, Ang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD