Ku tidak menyangka bahwa aku akan mengenal keluarga Rein secepat ini. Seperti semesta baru saja menjodohkan kami. Tapi mungkin masalah jodoh itu hanya ada dalam khayalanku saja mengingat sikap Argan yang seperti kulkas dua pintu itu pada Rein. Tapi seumur hidup aku belum pernah dekat dengan laki-laki manapun sehingga selama ini aku hanya mengira-ira kira-kira seperti apa suasana bertemu orang tua seorang laki-laki. Tapi Tuhan memang baik sekali, walupun aku belum memiliki hubungan apapun dengan Rein atau mungkin tidak akan pernah, setidaknya aku di beri kesempatan untuk bertemu dengan keluarganya dan mengenal mereka dengan baik. “Gimana kalau tas aja mas?” Tanyaku pada Argan begitu melihat ada tas-tas lucu yang menggantung di etalase. Argan terlihat berpikir dan kemudian mengangguk. “Bo