Melinda menepikan mobilnya dan mengatakan hal yang membuat Zico kaget.
“Sombong! Berhentilah mengejarku, aku sama sekali tidak tertarik padamu om!” ucap Melinda dengan berani.
Zico tersenyum santai, tangannya bersedekap. “kamu sudah setuju dengan tawaranku untuk jadi pacarku Mel. Aku menginginkanmu jadi milikku. Dan lagi, Reiner itu kan sudah selingkuh. Untuk apa kamu pertahankan? Biarkan saja dia dengan selingkuhannya. Sementara kamu dan aku…” ia mencondongkan tubuh sedikit, menatapnya dengan penuh keyakinan, “…mari kita rencanakan pernikahan kita.”
Melinda tersentak kecil, menoleh sekilas untuk memastikan ia tidak salah dengar. “Kamu… serius?”
“Serius sekali.” Zico tidak mengalihkan tatapan, seolah ingin menegaskan bahwa kata-katanya bukan main-main.
Melinda hanya menyunggingkan sen
