Vartan tahu seperti apa kelemahan Neva. Kekasihnya itu akan luluh bila dia menunjukkan sikap perhatian dan penuh cinta padanya seperti kali ini.
“Vartan,” desah Neva sembari mendorong da-da Vartan mundur.
Vartan tak melepaskan pagutannya dan malah semakin intens mencium hingga Neva pun akhirnya pasrah,luluh dan membalas ciuman itu. Hingga nafasnya terengah dan pagutan itu terlepas. Tubuhnya pun kini merosot, duduk di lantai.
Vartan menggenggam tangan Neva lalu menariknya perlahan dan mengajaknya duduk bersisihan di sofa.
Vartan meraih tangan Neva, menggenggamnya erat seolah tidak ingin ada celah sedikit pun yang bisa memisahkan mereka. Suaranya bergetar, penuh tekanan dan kejujuran yang sulit dibantah.
“Sayang, aku tahu semua ini membuatmu sakit. Tapi percayalah, aku pun tidak kalah
