“Hentikan, Dehita!” Suara Aldi membuat kami bersamaan menoleh ke arah pria itu. Kemudian ia menghampiriku, memberi intruksi agar aku bangun. Aldi meraihku ke dalam pelukannya. Sungguh, ini pertama kalinya aku dipeluk oleh Aldi sekaligus pertama kalinya pula ada pria yang memelukku setelah sekian lama. “Aldi kumohon kembalilah, mari sama-sama perbaiki. Ingat anak kita, Aldi,” mohon Dehita. “Saya selalu ingat anak saya, maka dari itu biarkan hak asuhnya jatuh ke tangan saya dan silakan kamu bisa melanjutkan hubungan dengan selingkuhan kamu!” ucap Aldi masih sambil memelukku. “Aldi aku minta maaf, aku mau kita jaga anak kita bersama-sama. Aku janji akan perbaiki semua. Aku cinta kamu, Aldi,” jawab Dehita, nada bicaranya terdengar memohon. “Aku nggak bisa hidup tanpamu.” “Cinta kamu bilang