"Assalamualaikum." Sri yang sedang melamun tergagap, Aryo bisa melihat matanya yang sembab seperti habis menangis. "Nggak kerja? Ini kan hari Senin." "Oh, aku memutuskan libur mas." Sri mengalihkan pandangan ke arah lain, dia merasa aura dingin Aryo membekukannya. "Oh, begitu. Kemana kamu dua hari ini?" Sri memucat. "Aku kerja, Mas." "Kerja? Jadi membuat sepatu bisa sampai berhari-hari tak pulang-pulang?" Aryo berusaha menahan suaranya. "Mas, aku bisa jelaskan. Tapi nggak Sekarang, aku lelah, Mas." "Mas yang lebih lelah, Sri. Lelah dengan semua tingkahmu yang mencurigakan tak masuk akal. Apa kau pikir mas ini bodoh?" Aryo mengetatkan rahangnya. "Siapa laki-laki itu?" "Laki-laki yang mana?"Sri memucat. "Bosmu itu, apa hubunganmu dengannya? Lebih baik kau mengaku sendiri, dari pa

