"Apa kamu mau bikin saya ngebunuh dokter itu Bianca?" Kata-kata Brandon kali ini membuat Bianca menggeleng lemas. Wajahnya dipenuhi kecemasan kala Brandon mengancam membawa nama dokter Raihan. "Jangan pak, sa.. saya minta maaf kalo bikin bapak marah." Balas Bianca menunduk memainkan jari jarinya. Tingkahnya sudah sama seperti anak kecil yang dimarahi orang tuanya. "Tapi pak, saya cuma pengen jenguk, bapak juga bisa ikut. Saya janji gak lama, 10 menit cukup buat saya. Saya cuma pengen bilang maaf dan terimakasih, sekalian bilang saya gak bisa nerima lamaran dia karna saya mau nikah sama bapak" jelas Bianca masih tidak berani menatap mata Brandon "Apa?! Dia ngelamar kamu?!" Brandon menggebrak meja makan. Itu membuat Bianca terlonjak kaget. Reflek ia menekan kakinya hingga kursi yang ia dud