39

2157 Words

"Gak ada kata pelan-pelan buat penghianat seperti kamu!" Deg "Maksud bapak apa?" Tanya Bianca bergetar ketakutan. Pergelangan tangannya sudah memerah karena genggaman tangan Brandon begitu erat. Mereka berada di ruang kerja Brandon. Pria itu menarik Bianca memasuki ruang kerja yang kedap suara. Alasannya sudah pasti karena Ara, Brandon tidak ingin Ara mengetahuinya menyeramkan seperti saat ini. "Kamu lupa janji kamu sama saya hah?! Lupa?!" Bentak Brandon. "P...pak, k..kita bisa bicara baik-baik, jangan kaya gini pak, saya.. saya takut," cicit Bianca menunduk ketakutan. Tubuh mungilnya dan tubuh besar Brandon bagai seekor kelinci dan singa. "Saya udah sabar Bianca! Saya udah nahan diri buat gak nyakitin kamu! Buat nebus kesalahan saya di masa lalu! Tapi kamu! Kamu gak ngehargai saya!!

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD