18

1005 Words

Bahkan besok paginya, Keke belum bisa mengembalikan Mood-nya. Masih ada yang mengganjal di hatinya, tapi dia tak mampu meluapkan. Semalam dia susah tidur, sementara Bujang tidur lelap seperti kerbau. Sungguh dia kesal dengan sikap cuek dan hak peka Bujang. Dia seakan menikah dengan patung. Bujang meminta Keke mengantar kopi dan kue untuknya ke gudang. Keke sempat membuat goreng pisang setelah subuh, setidaknya cukup untuk pengganjal perut di pagi hari. Luqman baru saja sampai, dia sempat menyapa Keke sebelum mengambil pahat. Keke menyahut tapi tak seramah biasanya, hal itu menimbulkan pertanyaan bagi Luqman. "Jang, istrimu kenapa? Wajahnya cemberut seperti baju kusut." Luqman memandang punggung Keke yang telah menghilang di balik pintu rumah panggung. Pasti ada sesuatu dengan ke dua p

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD