17

1056 Words

"Perlu bukti, Ke?" Begitu santai tawaran itu, seolah-olah tak ada beban bagi Bujang mengatakan hal yang paling tabu bagi Keke. Keke terkesiap, antara terkejut dan panik, buru-buru dia mendorong d**a Bujang, sehingga Bujang melepaskannya. Dia tak siap dengan gerakan mendadak Bujang, tak pernah terpikirkan akan mendapatkan kejutan mendadak seperti ini. Mendapatkan gerakan secepat kilat dan berpindah ke pangkuan pria kekar itu, apa Bujang punya ilmu bela diri seperti di televisi? tapi dia tak terlihat seperti pendekar. Sungguh, Keke kaget. Keke meraba dadanya yang berdentum kuat. Keke sempat melihat senyum geli di bibir Bujang, walau sekilas, kemudian dia menyamarkan senyum itu kembali. Pria itu kembali tenang, setelah berhasil membuat jantung Keke berpacu kencang. "Lain kali, jangan semba

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD