Bab 36 – Tekanan yang Menyesakkan

1069 Words

Suasana rumah besar keluarga Arga sore itu tampak damai di permukaan. Namun, di balik meja panjang penuh hidangan, setiap tatapan dan ucapan membawa duri yang halus, menusuk tanpa perlu suara tinggi. Alya duduk di ujung meja, berusaha tersenyum, meski setiap suapan terasa seperti menelan batu. Nadira duduk di sisi Arga, tampak tenang, tapi ada sesuatu di matanya yang dingin—tatapan yang tidak lagi sama seperti dulu. Di seberang, ibu Nadira, Bu Ratna, berbicara dengan nada lembut, namun isi bicaranya penuh sindiran terselubung. “Sekarang banyak sekali gosip yang beredar di luar, ya,” katanya sambil menaruh sendok perlahan di atas piring. “Kadang orang tidak tahu batasan dalam rumah tangga orang lain. Tapi memang, kalau rumah tangga itu retak sedikit saja… orang bisa langsung mencium bauny

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD