Setelah selesai resepsi acara pernikahan semuanya merasa lelah termasuk sheira yang sudah tak kuat dengan high heels yang dipakainya saat resepsi.
Keluarga sheira berpamitan pulang kepada keluarga axell dan memberikan sedikit wejangan kepada pasangan baru ini.
"Alena,aku titip anakku ya disini,tegur dia kalau dia salah,aku percayakan sama kamu ya len,?" Ucap mama mery.
"Tenang saja mer,sheira sudah kuanggap anak ku sendiri,aku sangat menyayangi sheira dari dulu,"balas mama lena.
"Terima kasih alena,dan shei,mama pulang ya sayang,jaga diri baik baik jangan nakal dan nurut sama axell dan juga mama papa axell,mama sayang kamu shei,"
"Ma,,shei juga sayang mama,shei juga ga mau pisah sama mama,"rengek sheira memeluk mamanya.
"Dengar ya shei dan juga axell,kalian harus rukun,harus ada keterbukaan,axell kalau shei salah tolong tegur sheira dan juga sebaliknya kamu sheira,mama harap kalian bahagia ya,mama papa sayang sama kalian,"
"Mama,,," rengek sheira.
"Dah sayang mama dan papa pulang ya,," pamit kedua nya.
"Dah sayang baik baik ya,tolong jaga sheira ya xell"tambah papa frans.
"Iya siap pa,ma, hati hati dijalan,"ucap axell.
Akhirnya orang tua sheira pulang setelah harus berpisah dari anak kesayangannya.
Sheira memasuki sebuah ruangan kamar tidur yang sepertinya milik axell,dimana dipenuhi dengan mainan ala anak lelaki dan juga bernuansa monokrom.
Sheira menatap setiap sudut ruangan, ini terasa sangat berbeda dengan kamar dirumahnya.
"Kenapa lo,ga suka kamar gue ?"tanya axell tak berasahabat
"Apaan si,"
Axell melonggarkan dasi yang seperti mencekiknya sedari pagi,dan duduk di tepi ranjang king size yang telah diganti yang sebelumnya berukuran single.
Sementara sheira duduk di meja rias yang juga disediakan oleh mama lena sebelumnya.
Sebenarnya sheira kerepotan karna ia harus membuka kancing dan resleting gaun satu persatu,andaikan saja axell sedikit peka padanya,mungkin dia tak akan sesulit ini.
Karena gengsi sheira memilih mencoba membuka nya sendiri,hal itu terlihat oleh axell dan itu membuat axell risih melihatnya.
"Gengsi banget sih ni bocah,bukannya bilang,kalo gue nyosor duluan disangka gue mau ngapa ngapain lagi,"batin axell kesal.
Akhirnya mau tak mau axell hatmrus membantunya,ia segera bangun dari duduk nya dan mendekati sheira yang tengah sibuk sendiri.
"Lo kalo gak bisa sendiri bilang aja kenapa si,gengsi banget," ucap axell
Sheira sedikit terkejut dengan kedatangan axell,namun mau tak mau ia pun butuh bantuan axell.
"Ya gue kira gue bisa sendiri,"balasnya
"Dasar cewek,"gumamnya.
"Sini gue bantuin,"ucapnya datar.
"Tapi lo gak akan macem macem kan ?" Sanggah sheira.
"Macem macem apaan si shei, gua juga ngotak kali. "ucap axell memicingkan matanya.
Sheira menatapnya balik lewat cermin didepannya.
"Males banget gue juga ngapa ngapin lo," tambahnya.
"Ya udah bantuin gue,"rengek nya.
"Iya iya,"
Axell pun membantu sheira membuka kancing kancing belakang gaunnya,terlihat punggung mulus sheira yang tak terbalut apapun terpampang didepannya,berkali kali juga axell menelan ludahnya.
"Astaga,,mikir apa gue,walaupun dia istri gue sekarang,gue ga bisa ngapa ngapain dia,lo kudu tahan xell tahan," ucap batinnya menggoda.
"Udah belum xell ?"tanya sheira
"Udah,,sana mandi lo,"
"Hmmm,,makasih."sheira berjalan ke kamar mandi yang memang berada didalam kamar axell.
Setelah selesai membersihkan badannya sheira segera mencari baju yang aka dipakainya,namun ia lupa kalau bajunya masih ada dikoper itupun dia taruh dibawah.
"Ya ampunn,,baju gue,gue lupa,,gimana ini ?" Paniknya.
Jalan satu satunya hanyalah ia harus minta bantuan pada axell,namun apa ia axell mau membantunya,ah masa bodo belum dicoba juga.
"Xell,axell,"panggil nya dari kamar mandi.
"Apaan lagi si shei,,"ucap axell yang tengah bersantai di tempat tidur.
"Xell gue lupa baju gue masih dikoper bawah,apa lo bisa bantuin gue ?"pintanya.
Axell menarik nafasnya kasar,perempuan ini selalu saja membuatnya susah, apa saja kalau didekat nya.
"Nih,lo pake baju gue aja,gue punya celana yang cocok juga buat cewe,"tawarnya.
"Haaaa .. ?masa pake baju sama celana lo?"
"Kalo ga mau gapapa,ga usah pake baju lo sekalian,"ancamnya.
Sheira kaget mendengar ucapan axell bausan,daripada ia tak memakai apapun lebih baik ia menerima tawaran axell.
"Ya udah deh ia,taro aja,ntar gue pake,"
Mau tak mau sheira memakai kaos axell yang sedikit longgar dan juga celana piyama pendek yag cocok dengan warna kulitnya.
Masalah sekarang adalah dimana sheira akan tidur,ia tak akan mau jika tidur satu kasur dengan axell.
Sheira mengambil selimut dan juga bantal milik axell,ia memilih tidur di sofa panjang didekat jendela.
"Lo mau tidur dimana ?"tanya axell.
"Gue tidur disofa,"
"Ngapain lo tidur disofa?"
"Gue ga mau tidur dikasur sama lo,"
"Emang kenapa sih? Udah resmi juga,"
"Ogah gue,"
"Serah lo,yang pasti gue ga mau ya tidur disofa,"
"Ya udah,"
Sheira lebih memilih tidur disofa ketimbang dikasur dengan axell,walupun sedikit tak nyaman,namun masih bisa diapakai untuk istirahat dikarna kan tubuh sheira sudah sangat lelah,tak lama sheira pun masuk kedalam alam mimpinya..