Jadi gitu mah ceritanya,,"jelas axell diujung ceritanya.
"Tetep aja,kamu keterlaluan axell,"omel mama alena mencubit pinggangnya.
"Aw..aw..Sakit mah,,"rengek axell.
Baru kali ini sheira melihat axell yang dengan tampang sangar namun lembek didepan mamanya,ia pun sedikit terkekeh.
"Udah lah len,itu kan gak sengaja,lagian kita tetep bakal lanjutin rencana kok,"ucap mama mery.
"Bukan itu aja tante.." tambah sheira
"Masih ada lagi shei?"tanya mama lena.
Sheira mengangguk"iya,,dia juga nyium aku dikelas didepan banyak orang,"ucap sheira sedikit berbisik dan merengut.
"Apa??!!"pekik mama alena.
"Aduh maa,,ampun.." pekik axell,saat mama alena memukulinya.
"Kamu udah nyolong start duluan aja,!"murka sang mama
"Mana axell tau ma,"bela nya.
"Rasain lo,"batin sheira,hatinya puas melihat axell seperti itu.
"Awas lu ya shei,tukang ngadu,"bantin axell.
☆☆☆☆
Sheira masih marah dengan kedua orang tua nya, bukan karena masalah perjodohan,tapi kenapa harus sama axell,bisa habis di bully dirinya kalo jadi tunangan axell
"Shei ,"panggil mama mery
Yang dipanggil masih diam sedari tadi acara selesai.
"Shei,kamu masih marah sama mama papa,?"tanya papa frans.
"Shei kesel !!,kenapa harus si axell si ma,pa, ga bisa cari yang lain apa,"protesnya.
"Sayang,,ini memang perjanjian kita dulu,"ucap mama mery.
"Iya perjanjian yang ngorbanin shei,iya kan?"
"Ngga lah sayang, papa jodohin kamu sama axell karena papa tau axell itu baik,"kata papa.
"Baik apanya sih pa,ga liat apa luka di bibir shei." Unjuknya.
"Kamu nanti juga tau ko shei," papanya terus membujuk sheira.
"Mulai deh rahasiaan,"protesnya.
"Ya udah tidur ya,udah malem,oia besok papa mama besok mau ke luar kota dulu 3 hari,kamu mama titipin di rumah tante alena,"ucap mama mery membuat sheira bertambah kesal.
"Hah?!! Mah,shei udah gede,,ga usah dititipin segala,kenapa sih ?!"
"Gpp sayang,papa sama mama kan ga mau kamu kenapa napa,"ucap papa frans.
"Tau ah,"shei meninggalkan orang tuanya menuju kamarnya dan membanting keras pintunya.
☆☆☆☆
"Mama papa tega,ga tau apa anaknya bakalan tersiksa kalo sama axell."ucap sheira merana.
Sheira mau tak mau menyetujui usulan mama papanya untuk dititipkan dirumah axell sementara.
Orang tuanya tak bisa membiarkan sheira sendirian dirumah sebesar ini.
☆☆☆
Drrrtttt....
Sheira mengambil handphone di nakasnya ia melihat jam di hp nya,menunjukkan saat ini sudah pukul 06.00 pagi.
"Hoammm..."sheira menguap dan meregangkan badannya tak lama ia masuk ke kamar mandi.
Stelah selesai berkutat dengan waktunya dikamar,sheira telah rapi dengan seragam sekolah nya,segera ia menuju ke depan gerbang mencari ojol.
"Ngapain lo disini?!"tanya nya sinis.
"Ngapain lagi,kalo ga karna nyokap gue juga ogah jemput lo,"balasnya tak kalah sinis.
"Ya udah pergi lo sono,gue mau naek ojol,"
"Ga bisa,lo berangkat sama gue pagi ini,"titah nya tanpa bisa dibantah.
Sheira hanya menatap sinis calon tunangannya ini."dasar ditaktor,"desisnya.
"Gue denger,"
Sheira dan axell berangkat bersama pagi ini,karna mama nya telah menitipkannya hari ini pada mama axell.
Tak ada kata yang keluar dari mulut keduanya, hanya pandangan sinis yang terlintas diantara mereka.
"Gue minta anak anak ga ada yang tau disekolah,dan kita pura pura aja ga kenal,"ucap axell.
"Lagian siapa juga yang mau ngasih tau publik,dan juga siapa yang mau deket sama lo,kalo pun kita gak dijodohin tetep gue gak mau kenal sama lo,"ucap sheira sarkas.
"E busett ni cewe tajem amat ya mulutnya kayak silet,"batin axell.
"Gue mau turun disini."pinta sheira.
"Kenapa gak di parkiran aja sih?"
"Lo mau anak anak pada tau hubungan kita? Pake otak kenapa dikit," celetuknya.
"Ya udah lah,"axell meninggalkan sheira yang sudah diluar mobil.
Sebenarnya axell tak tega meninggalkan sheira,karna jarak ke sekolah masih lumayan jauh,tapi mau bagaimana lagi,sheira keras kepala.
Sheira pun melanjutkan perjalanannya dengan jalan kaki.