Felica kini menatap salju yang turun dari dalam kamar, sudah dua bulan berlalu dari kedatangan Kakak Lauye yang di kenal menyukai para wanita. Tubuhnya kini tidak memakai pakaian yang dapat menghangat sedikit tubuhnya. Tetapi, Felica merasa hangat dan tidak terlalu dingin di dalam kamar yang memiliki perapian itu. "Felica." Suara berat itu terdengar dan membuat Felica menoleh ke arah ranjang, ia dapat melihat Lauye yang baru saja bangun dan tersenyum ke arahnya. "Sedang apa kau di sana?" tanya Lauye sambil bersandar ke kepala ranjang. "Lauye, aku takut," jawab Felica sambil kembali menatap hamparan salju yang menutupi taman. Lauye bangkit dari tempat tidur dan mendekat ke arah Felica, ia memeluk tubuh Felica dari belakang dan menyandarkan dagunya ke bahu Felica. "Apa yang kau takutka

