Rania sedang merajut topi bayi untuk kedua anak- nya, Akira juga ikut merajut, usia kandungan Rania yang sudah memasuki tiga puluh empat minggu membuat wanita tua itu selalu siaga ada di samping anaknya itu, takut jika sewaktu-waktu Rania merasakan kontraksi dan tak ada siapa pun di sampingnya. “Bunda.” Rania mencengkram lengan Akira kuat, sudah ketiga kalinya ia mengalami kontraksi pagi ini, dan kini ia merasakan kontraksi ini lebih kuat dari sebelum-sebelumnya, keringat bercucuran membasahi wajah yang mulai memucat itu. Akira yang melihat itu langsung panik, ia menggenggam tangan Rania dan berteriak memanggil supir keluarganya. “Apakah ini waktunya sayang? Tapi prediksi dokter masih tiga minggu lagi.” Akira menggumam sedangkan Rania semakin meringi