Tiga bulan berlalu. Hubungan Alan dan Talia semakin dekat. Alan selalu mengajak Talia untuk makan siang bersama. Talia pun nyaman bersama Alan. Pria itu berbeda dengan pelanggannya yang lain. Alan bisa memanusiakannya. Tidak menganggapnya sebagai pemuas nafsu belaka. Begitu juga dengan Alan. Ia pun merasa nyaman menjalani hubungan dengan Talia. Hubungan yang sebenarnya tidak jelas akan dibawa ke mana. Sedangkan hubungannya dengan Luna, Alan masih mendiamkannya. Ia masih berkeras hati untuk memberi Luna pelajaran. Selama tiga bulan juga Alan tidak pernah memberi izin Luna keluar apartemen. Semua kebutuhan Luna, Alan yang membelikannya. "Lan, aku lelah. Aku bosan. Tidak cukupkah hukuman yang sudah aku dapat?" keluh Luna. Saat ini mereka sedang makan malam bersama. "Hukuman? Kam