Change (Bag.1)

1677 Words
Waktu makan malam sudah lewat, tapi Bao Ni belum juga kembali. Qi Qi khawatir Bao Ni tidak akan bisa masuk ke dalam asrama jika ia sampai melewatkan jam malam. Sembari membaca sesuatu di laptopnya, Qi Qi terus-terusan melihat ke arah pintu dan berharap Bao Ni akan segera pulang. Dan wajah tegang Mo Qi Qi akhirnya hilang, setelah beberapa saat kemudian suara ceria Bao Ni terdengar. “Aku pulang!” ujar Bao Ni. Qi Qi mengerutkan dahi dan mulai bertanya, “Kau baru pulang? Kenapa terlambat sekali? Kau pasti belum makan, aku sudah masak untukmu. Makanlah.” Bao Ni datang dan memeluk Qi Qi, “Kau memang yang terbaik. Aku pikir aku tidak akan bisa hidup tanpamu Mo Qi Qi.” Bao Ni menatap Qi Qi, “Aku mencintamu Qi Qi.” “Sudahlah, pergilah makan.” Qi Qi mendorong Bao Ni menjauh darinya. Selagi Bao Ni melahap makanannya, Mo Qi Qi di lain sisi sedang fokus menatap layar laptopnya. Jika biasanya seorang Mo Qi Qi akan membuka soal pelajaran atau model-model pakaian terbaru yang bisa menginspirasinya, kali ini gadis culun itu tampak sedang tertarik pada hal lain. Ia sedang membaca artikel tentang bagaimana caranya meluruskan rambut yang keriting. Wajah Qi Qi menunjukkan ekspresi ragu ketika ia menatap Bao Ni yang masih makan. Ia kemudian berkata, “Bao Ni..apa kau tahu caranya meluruskan rambut?” Mata besar Lu Bao Ni tiba-tiba membelalak, ia kemudian terbatuk dua kali, sahabat baik Mo Qi Qi itu seperti akan memuntahkan makanan yang ia makan. Melihat hal ini Qi Qi segera berlari menuangkan air untuk Bao Ni. Qi Qi menepuk-nepuk pundak Bao Ni seperti sedang menepuk bantal, “Ya ampun, kau seperti anak kecil saja.” “Kau serius?Uhuk Uhuk…” Bao Ni meneguk segelas air yang baru saja dituangkan oleh Qi Qi. Setelah merasa sedikit lebih nyaman, Bao Ni melajutkan, “Aku mengenalmu sudah lama, dan baru kali ini aku mendengar kata-kata itu dari mulutmu. Aku kira kau hanya akan peduli pada buku, tapi lihatlah..Qi Qi, kau sudah jatuh cinta pada Xue Ying yah? Sahabatku Qi Qi sudah dewasa.” Bao Ni tiba-tiba memeluk Qi Qi dan melingkarkan lengan rampingnya ke perut Mo Qi Qi. Merasa sedikit malu, Qi Qi melepaskan pelukan itu dan berkata dengan suara acuh tak acuh, “Kau jangan membuatku malu, jadi apa kau tau caranya?” Bao Ni mengangguk beberapa kali dengan gerakan penuh semangat. Ia kemudian berlari untuk mengambil sesuatu di dalam lemari. Makanannya yang belum habis pun ia tinggalkan. Selang beberapa saat, tangan kecilnya sudah penuh dengan setumpuk barang-barang. Mo Qi Qi hanya bisa menatap sahabatnya itu dengan tatapan aneh, “Apa yang kau lakukan? Apa semua benda-benda ini milikmu?” “Kau punya semua ini?” Melihat Bao Ni hanya tersenyum padanya, Qi Qi kembali bertanya. “Oh, aku kan bukan kau yang hanya punya buku.” Beberapa botol berisi obat rambut yang berbau menyengat telah ditata dengan rapi oleh Bao Ni. Ia kemudian memindahkan piring makannya ke dapur. Saat semua benda di meja telah hilang, Bao Ni berkata, “Qi Qi kemarilah. Biarkan aku melihat rambutmu.” Cermin bulat yang kini berada di atas meja itu kini menampakkan refleksi wajah Mo Qi Qi. Gadis culun itu kini dapat melihat rambut keritingnya yang sangat mengembang seperti singa. Bao Ni memegang helai demi helai rambut yang terlihat seperti mie itu, ia kemudian berkata, “Ini akan memerlukan banyak obat.” “Apa maksudmu?” Qi Qi yang sama sekali tidak memahami kata-kata Bao Ni itu hanya bisa bertanya. “Tidak apa-apa, sekarang ayo ikut aku.” Bao Ni secara tiba-tiba menyeret Mo Qi Qi ke dalam kamar mandi. Qi Qi kini duduk di atas kloset kamar mandi sementara Bao Ni sedang menuangkan beberapa merk obat pelurus rambut ke dalam wadah kecil. Setelah memastikan semua bahan yang ia gunakan sudah tepat, Bao Ni langsung mengoleskan krim putih berbau menyengat itu ke rambut Mo Qi Qi. Qi Qi yang tidak terbiasa mencium aroma itu seperti akan muntah, “Ini benar-benar bau.” “Ini memang bau, kau harus tahan.” Bao Ni menampar tangan Qi Qi, “Cantik itu butuh pengorbanan. Kau belum merasakan bagaimana susahnya menjalani diet, kau harus bersyukur karena Tuhan memberimu tubuh yang indah bahkan setelah kau memakan setumpuk nasi dan lauk.” Mo Qi Qi tidak mengatakan apa-apa lagi setelah ia dengan malas mendengar keluh kesah sahabatnya itu. Dibandingkan dengan Lu Bao Ni yang selalu mengeluh ketika sedang mengerjakan tugas kuliahnya, Bao Ni yang sekarang sedang mengoleskan obat rambut merk ini dan itu tampak sangat santai dan lihai. Rambut gadis itu di ikat ekor kuda, wajahnya yang biasanya anggun nampak begitu begitu berkarisma saat ini. Melihat refleksi wajah Bao Ni di cermin, Qi Qi tidak bisa tidak tersenyum, “Kenapa kau harus mengambil jurusan yang tidak kau sukai? Kau cocok dalam bidang seni. Kau begitu pandai dalam style dan juga make up. Kenapa tidak jadi make up artist saja? Bukankah keinginanmu itu bertemu dengan artis-artis idola. Kau mengidolakan Wang Xiao Zhan kan?” “Tutup mulutmu jika kau tidak mengetahui nama-nama mereka. Mereka Wang Yibo dan Xiao Zhan.” Bao Ni menggerutu, “Aku tentu saja mau melakukannya, tapi ibuku pasti tidak akan setuju. Jadi ya sudahlah…selagi aku bisa hidup semauku, urusan kedepannya mari memikirkannya nanti saja.” Keduanya mengobrol banyak hal, hal-hal yang lucu hingga hal-hal yang tidak penting sekalipun. Hingga tak terasa Bao Ni sudah selesai dengan pekerjaannya, “Okay..kau jangan membuka penutup rambut ini sampai 1 jam ke depan. Okay?” “Baiklah aku mengerti.” Qi Qi menoleh ke arah Bao Ni dan berkata, “Apa yang harus aku lakukan setelah ini? Apa aku harus keramas?” Bao Ni meninggalkan kamar mandi tanpa membereskan semua peralatan-peralatannya itu, dan Qi Qi yang melihat hal ini tidak bisa tidak berkomentar, “Kau membuat asrama kita berantakan lagi. Kau bahkan tidak menjawab pertanyaanku.” Suara Bao Ni terdengar dari luar kamar mandi, “Jangan membereskannya, kita belum selesai..” Belum selesai? Apanya yang belum selesai? Qi Qi menjadi bingung. Ia meletekakkan semua barang-barang yang hendak ia bereskan kembali ke tempatnya. Qi Qi akhirnya keluar dari kamar mandi, ekspresi penasarannya mengejutkan Bao Ni yang tengah duduk dengan ekspresi malas, “Kau kenapa Qi Qi?” “Bukankah kita sudah selesai, kenapa kau tidak membiarkan aku merapikan semua itu?” Qi Qi duduk di depan Bao Ni. “Aiya sahabatku….” Bao Ni menepuk pundak Qi Qi, “Maksudku itu…kita baru saja menyelesaikan langkah pertama. Setelah ini masih ada langkah ke dua, ketiga, ke empat, dan kelima…” “Apa?!” Mo Qi Qi hampir pingsan. Bao Ni tidak bisa menahan kupu-kupu di dalam perutnya. Ia akhirnya tertawa terbahak-bahak sebelum berkata, “Setelah keramas nanti dan rambutmu menjadi kering, kita harus mencatoknya. Setelah itu kita masih harus mengolesinya lagi dengan obat bau itu, setelah itu kau keramas lagi, dan di catok lagi. Dan selesai.” “Bukankah itu akan memakan waktu yang lama?” Tanya Qi Qi. “Seseorang yang biasanya pergi ke salon untuk meluruskan waktu butuh waktu paling cepat 4 jam dan paling lama 6 jam. Jadi Mo Qi Qi ku yang baik, kau harus sabar yah. Ingat kata-kataku ini..” Bao Ni berbisik di telinga Qi Qi, “Menjadi cantik itu tidak mudah. Setelah melakukan step kedua pengolesan obat pelurus rambut, Mo Qi Qi dan Lu Bao Ni tampak kelelahan. Mata mereka hampir menutup saat rasa kantuk sudah hampir merenggut kesadaran keduanya. Hingga beberapa saat kemudian, keduanya tertidur secara sembrono. Qi Qi bahkan tertidur dengan rambutnya yang masih belum dibilas. Hari kemarin telah berlalu, Qi Qi biasanya akan selalu menjadi orang yang pertama bangun bahkan sebelum alarmnya berbunyi. Tapi kali ini ia benar-benar teledor, ia terlambat bangun dan menyadari jika rambutnya masih bau. Tatapan Mo Qi Qi langsung beralih ke Bao Ni yang masih tidur. Qi Qi kemudian mengguncang tubuh Bao Ni seperti orang gila, “Bao Ni, Bao Ni ayo bangun..kau bisa tidak buka ini sekarang?” “Iya..iya, kau tidak sabaran sekali…” Bao Ni yang kelalahan bahkan tidak bisa membuka matanya. Tubuh mungilnya di paksa bangun oleh tarikan Qi Qi yang kuat. Suaranya yang biasanya menggelegar sekarang terdengar sangat lemah dan malas. Ketika penutup rambut yang telah semalaman dipakai oleh Mo Qi Qi itu dilepas, bau menyengat segera memenuhi ruangan. Bau obat pelurus rambut itu bahkan tercium lebih busuk di pagi hari. Tapi kali ini Mo Qi Qi tidak banyak berkomentar, setelah rambutnya dibilas oleh Bao Ni, Qi Qi dapat melihat perubahan yang dibicarakan oleh Bao Ni semalam. “Wah, Bao Ni rambutku..rambutku lurus..” Bao Ni mendengus dan secara acuh tak acuh berkata, “Memangnya apa yang kau harapkan? Kau mau rambutmu jadi semakin keriting?” Setelah melakukan langkah ini dan itu selama kurang lebih 1 jam, hair stylist dadakan Lu Bao Ni, akhirnya menyelesaikan maha karyanya. Qi Qi menatap dirinya di depan cermin, ia tidak mengatakan apa-apa. Mulutnya sesaat terbuka lalu menutup kembali, hal ini tentu saja membuat Bao Ni jengkel, “Apa Mo Qi Qi yang biasanya cerewet sekarang sudah menjadi bisu?” “Bao Ni…” Qi Qi hampir menangis, “Apa ini benar-benar aku?” “Kalau bukan kau, lalu siapa lagi?” Bao Ni mendengus. Qi Qi melihat refleksi dirinya di cermin, ia bahkan tidak menyangka jika ia memiliki wajah yang tirus dan ramping. Qi Qi bahkan tidak bisa mengenali dirinya sendiri, ia benar-benar terlihat berbeda dari Mo Qi Qi yang kemarin. Rambutnya yang lurus membuat bentuk wajahnya yang simetris tampak begitu cantik. “Kau memiliki wajah yang cantik Qi Qi, jika bukan karena kaca mata bodohmu ini, aku yakin kau akan terliat mirip dengan super model Dilraba Dilmurat.” Dari dalam dapur, Bao Ni menyuarakan pendapatnya. “Jangan berlebihan…” Mo Qi Qi menatap wajahnya di cermin lalu kemudian mengulurkan tangannya untuk melepaskan kaca mata bodohnya itu. Qi Qi melihat wajahnya yang kini tanpa kaca mata, “Aku penasaran, apakah Xue Ying akan menyadari penampilan baruku ini?” “Apa kau mengatakan sesuatu? Bicaralah lebih keras, aku tidak bisa mendengarmu.” Teriak Bao Ni dari ruang sebelah. “Tidak, tidak ada apa-apa.” Mo Qi Qi juga berteriak dengan suara lantang.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD