Zakiyah mencengkeram besi balkon, tatapannya terpaku pada lantai jauh di bawah. Bayangan jatuh dari ketinggian itu terasa begitu nyata, mencekam. Namun, rasa takut akan sosok Jayden jauh lebih besar daripada rasa takut jatuh. Ia harus pergi dari sini, sekarang juga. Firasat buruk itu menggigit, sebuah bisikan bahaya yang menggema di telinganya, memicu debar jantung yang tak terkendali. Napasnya memburu, dadanya sesak. Kamar ini, dengan bayangan-bayangan yang menari di dinding, terasa seperti penjara. Keheningan kamar seakan semakin memperkuat rasa terkurungnya. Ia harus keluar. Harus! Siera, adik dari ibunya Zakiyah, masih belum ditemukan. Kegagalan anak buah Jayden dalam menemukan Siera—sebuah hal yang seharusnya mudah—menambah rasa panik Zakiyah. Mereka begitu tidak kompeten, atau mun