Rencana Perjodohan

2314 Words

Sejak Bian pamit pulang, rumah terasa aneh bagi Nadira. Sunyi tapi tidak tenang. Ia pikir, setelah Bian pulang ke hotelnya, segalanya akan kembali seperti semula, ia bisa bercanda dengan Papa dan Mamanya, lalu tidur tanpa pikiran aneh - aneh. Tapi ternyata tidak. Semua berantakan lagi Pagi ini, ketika sinar matahari menembus tirai kamarnya, Nadira masih terbaring sambil memandangi langit - langit. Ada rasa ganjil yang sulit dijelaskan. Entah kenapa, bayangan wajah Bian saat berdiri di teras tadi malam terus muncul di kepalanya. Tatapan itu terlalu tenang, terlalu lama, seakan ingin menghafal setiap detik sebelum pergi. Ia menutup wajah dengan bantal, berusaha menghapus bayangannya . "Udah, Nad… jangan bego. Dia tunangan Clarissa," gumamnya lirih. Tapi semakin ia menolak, semakin kuat bay

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD