Pesan Papa Ary

2347 Words

Kalau beberapa minggu yang lalu Bian datang ke restorannya, Nadira menyambutnya dengan kekagetan sekaligus kebahagiaan yang luar biasa. Ia bahkan memberi tempat duduk khusus, membuatkan makanan sendiri, dan tersenyum sepanjang malam sesuatu yang jarang sekali dilakukan Nadira untuk tamu laki - laki mana pun. Tapi malam ini semuanya terasa berbeda. Kini, pria yang duduk di sebelahnya ini justru sangat ingin ia hindari. Ia sudah menyadari kalau perasaannya terlalu berlebihan. Keakraban dan kenyamanan yang ia dapatkan dari Bian beberapa minggu yang lalu itu hanyalah keakraban calon keponakan, tidak lebih. Buktinya begitu urusan mereka selesai, nomornya juga sudah dihapus. Nadira duduk kaku di kursinya. Lampu restoran yang hangat, denting sendok garpu, dan suara musik lembut yang biasanya men

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD