Harapan yang Hilang

1969 Words

Hamil… Satu kata itu meluncur dari bibir dokter dengan tenang, namun bagi Kaluna, kata itu bagai palu raksasa yang menghantam kepalanya. Hamil. Dirinya hamil, di saat rumah tangganya sudah retak dan terancam runtuh. Suaminya berada jauh di Paris, membawa serta dinginnya sikap dan luka yang belum sempat terobati. Pertengkaran terakhir masih membekas, tamparan, caci maki, kata "cerai" yang tak lagi bisa ditarik. Dan kini, di tengah segala kehancuran, ada satu kehidupan baru yang tumbuh di rahimnya. Kehidupan yang seolah hadir bukan pada waktunya. Kaluna hanya bisa terdiam, tatapannya kosong menembus dinding putih rumah sakit. Ia bahkan tidak menoleh ketika dokter berpamitan keluar ruangan, meninggalkan aroma antiseptik yang kaku. Sejenak, hanya suara detak jarum jam yang terdengar, bersama

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD