Keras Kepala

1923 Words

Di hari itu juga, Kaluna tak menunda sedikit pun. Ia langsung memutuskan kembali ke Indonesia, meninggalkan Charleston tanpa pamit pada siapapun. Tak ada lagi ruang untuk peduli pada Kakek Lucien atau perintah-perintah yang sebelumnya mengekangnya, karena yang kini menuntun langkahnya hanyalah satu: Kakek Suta. Penerbangan panjang itu membawanya melintasi samudra dan benua, berangkat dari Amerika sore hari dan tiba di Jakarta keesokan malamnya, sekitar pukul delapan. Dengan tubuh yang lelah namun hati yang cemas, ia tak sempat singgah ke rumah, melainkan langsung menuju rumah sakit yang sudah diatur sekretarisnya, rumah sakit yang sama tempat Rafka masih terbaring menjalani pemulihan. Kini Kaluna berdiri di depan pintu kamar rawat inap sang kakek. Jemarinya gemetar memegang gagang pintu,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD