Kenyataannya tentu saja Aera tidak baik-baik saja. Aera memenuhi panggilan kantor polisi dan intinya Pak Jung menuntut Aera membayar kompensasi ganti rugi. Aera juga tidak bisa membela diri karena tidak ada bukti untuk menguatkan pembelaannya. Terpaksa Aera membayar denda dan tuntutan Pak Jung dengan seluruh sisa tabungannya termasuk uang sewa bulan depan yang dikembalikan ahjumma. Otomatis Aera resmi jadi gelandangan. Sisa waktu sewanya hanya tinggal tiga hari dan dalam waktu itu Aera harus bisa mencari pekerjaan dan tempat tinggal baru.
Kalau ada lomba orang paling sial di dunia saat ini, Aera pasti sudah menjadi juara.
"Apakah aku tidak bisa lebih sial lagi daripada ini?" Jerit Aera frustasi pada kekosongan di hadapannya. Dan saat itu juga seseorang dari dalam mobil melemChoian kaleng cola kosong yang tidak sengaja mengenai kepalanya. Bagus, Aera, keinginanmu terkabul secepat itu rupanya.
Ingin rasanya Aera kembali ke Kanada saat itu juga. Tinggal dengan nyaman bersama orang tuanya. Tetapi tentu saja tidak semudah itu. Ketika ia memantapkan hati dan memutuskan untuk memulai semuanya dari awal lagi di Korea, ia sudah berjanji kepada dirinya sendiri ia akan membawa kabar baik untuk orang tuanya. Bukan kesusahan seperti saat ini.
Ponsel Aera kembali bergetar. Lagi-lagi Jaebin yang menghubunginya. Sejak hari itu, Jaebin terus-terusan menghubungi Aera dan mengirimanya pesan beruntut meminta bertemu. Tentu saja tidak semudah itu. Biar bagaimana pun, Jaebin punya andil besar atas kesialan Aera.
Tetapi Aera ingin mengakhirinya saat ini juga. Untuk itu, ia memutuskan mengangkat panggilan Jaebin dan setuju akan menemuinya di convenience store tempat mereka pertama kali bertemu.
Jaebin datang dengan masker dan topi malam itu. Oh tentu saja karena sebentar lagi ia akan debut dan ia harus menjaga imagenya agar suatu hari tidak dijadikan boomerang oleh paparazzi atau K-netz.
"Aku minta maaf, sungguh."
"Batalkan debutmu baru aku akan memaafkanmu."
Jaebin memijat pelipisnya, frustasi. "Kau tau itu tidak mungkin, Aera! Aku mohon apapun selain itu!" Ekspresinya memelas dan Aera tau itu meskipun tertutup masker.
"Kau tau aku sangat membencimu sama seperti aku membenci Pak Jung saat ini? Kau bukan hanya menghancurkan mimpiku tetapi kau membuatku jadi gelandangan!" Aera menatap Jaebin penuh amarah. "Tetapi kau masih bisa-bisanya debut di atas penderitaanku? Wow."
"Aera..."
"Jangan panggil namaku dengan akrab begitu. Kau dan aku tidak benar-benar dekat, asal kau tau." Aera menyandang ranselnya dan berdiri siap meninggalkan Jaebin. "Jangan pernah temui aku lagi, Jaebin-sshi."
Jaebin menahan lengan Aera. Dengan sungguh-sungguh ingin Aera tau bahwa ia benar-benar menyesal atas apa yang terjadi.
"Aku akan membantumu! Aku janji!"
Aera mencoba melepaskan tangan Jaebin. "Membantuku agar lebih susah lagi? Tidak terima kasih!"
"Tidak!" Jaebin menatap Aera dengan tatapan sungguh-sungguh. "Aku akan membantumu mendapat pekerjaan dengan gaji tinggi!"
"Tutup mulutmu!" Aera menghempaskan tangan Jaebin kali ini hingga terlepas. "Jangan permainkan aku lagi, Jaebin-sshi!" Lalu Aera benar-benar pergi meninggalkan Jaebin yang hanya bisa menatap kepergian Aera dengan perasaan bersalah.
Ketika sampai di rumah, Aera hendak memblokir semua kontak Jaebin ketika sebuah pesan yang cukup panjang masuk ke ponselnya. Tentu saja dari Jaebin.
Jaebin: Maafkan aku, tapi kumohon percaya aku kali ini. Untuk terakhir kali.
Jaebin: Noona-ku adalah seorang styelist yang bekerja di BigStar, kau tau kan perusahaan agensi yang menaungi HTS Sonyeondan? Mereka tengah membuka rekruitmen besar-besaran untuk staff konser. Noona berjanji akan menerimamu jadi staff di sana. Kau hanya perlu datang ke sana lusa untuk interview.
Mata Aera terbelalak. Ia ingat BigStar. Ia pernah ingin melamar di sana tetapi persyaratan sebagai backdancer mengharuskannya terdaftar dari akademi dansa resmi.
Aera buru-buru mengetikkan balasan.
Aera: Jangan membodohiku! Syarat menjadi backdancer di sana haruslah dari akademi tari! Kau tau aku tidak terdaftar di manapun!
Jaebin: Kan sudah aku bilang jadi staff! Ugh, Noonaku adalah styelist jadi mungkin kau akan bekerja di bawahnya menjadi coordi atau semacamnya.
Jaebin: Tetapi kau juga harus berbohong sedikit agar bisa diterima di sana. Mereka hanya menerima wanita yang sudah menikah.
Aera: JUST GO TO HELL YOU LITTLE s**t!
Aera blocked Jaebin.
Aera menyesal sudah meladeni pesan Jaebin. Seharusnya ia memblokirnya saja langsung tanpa merespon laki-laki pembawa sial itu. Aera benar-benar muak.
Namun satu buah notifikasi kini masuk lewat nomor berbeda. Sepertinya Jaebin masih belum menyerah.
Unknown: Aera aku mohon. Percaya aku untuk kali ini
Unknown sent attachment
Unknown: Ini surat catatan sipil palsu yang menyatakan kau sudah menikah di Kanada. Kau bisa pakai ini untuk melamar kerja di BigStar lusa. Noonaku akan membantumu. Kali ini aku sungguh-sungguh akan melindungimu, Aera
Unknown: Aku mohon percayalah. Setidaknya kau bisa bekerja di sana sampai tour Amerika HTS selesai dan gaji itu cukup untuk kau mengganti segalanya juga membayar kelas tarimu nanti
Aera melempar ponselnya dan menyusul melemChoian dirinya ke tempat tidur bersebalahan dengan ponselnya yang sudah tergeletak tidak berdaya.
Aera benci menipu orang sebagaimana ia benci ditipu. Sungguh, Aera tidak ingin mengambil tawaran Jaebin karena risiko yang lebih besar akan menantinya.
Aera menatap langit-langit kamarnya yang kusam. Dia butuh tidur untuk bisa berpikir jernih danmembuat keputusan.