Pregnant 2

917 Words

Seusai sarapan dengan suasana yang begitu hening, Ferdy menghampiri Shafira yang menggendong Dafie di halaman depan. "Dafie, papa berangkat kerja dulu ya." Ferdy mencium pipi anaknya berulang kali. Bocah kecil itu memegangi wajah papanya sebentar. "Sayang, Mas berangkat dulu, ya." Ferdy menunduk, hendak mencium Shafira. Tapi spontan istrinya menghindar, menolak. Ferdy termangu sejenak, terus bergegas ke garasi. * * * Setelahnya, hari-hari cukup sunyi hingga dua bulan berikutnya. Shafira hanya bicara dan menjawab seperlunya tiap diajak ngobrol Ferdy. Membuat pria itu cukup resah dan kebingungan. Terkadang ia mencari ide apa saja agar Shafira buka suara. Tapi lebih sering berakhir sia-sia. Kejamnya hukuman setelah pengkhianatan itu. Ferdy kehilangan sosok manis yang menjadi penyemanga

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD