Hari-hari berlalu, dan tanpa terasa sudah dua bulan Dia menjalani perannya sebagai seorang istri. Tidak banyak perubahan di hidupnya. Ia tetap bekerja di pabrik dan sesekali mengunjungi ayahnya. Hubungannya dengan Bayu cukup baik. Bayu sudah tidak terlalu keras padanya. Walaupun begitu mereka tetap menjalani pernikahan sesuai dengan perjanjian. Setiap malam ada bantal guling yang membatasi ruang gerak keduanya di ranjang. Awalnya, Dia mengira kehidupannya akan berpusat di Jakarta, tinggal serumah dengan Bayu—seperti pasangan suami istri pada umumnya. Namun, kenyataannya berbeda. Bayu tetap memintanya untuk tinggal di rumah orang tuanya di Cisarua, sementara dirinya lebih sering bolak-balik Jakarta-Cisarua karena urusan pekerjaan. Pengaturan seperti ini justru menguntungkan Dia. Ia jadi bi