55. Kekeluargaan

1558 Words
''Waktunya makan-makan!'' ''Yeyyyy ....'' Semua orang sibuk memegang alat makan mereka masing-masing. Ke tujuh orang yang terdiri dari Deema, Aiden, Kaila, Nomi, Arin, Riki dan Galang, mereka sudah membagi tugas. Tugas memanggang daging ialah Galang dan Nomi, tugas membuat minuman Riki, tugas membuat mie instan ialah sang bos, Kaila. Tugas membakar sosis dan antek-antek lainnya, ialah tugas Deema dan Arin. Kalian tidak perlu menanyakan apa tugas Aiden, karena tugasnya ialah mengawasi dan makan. ''Ayo makan dulu, masaknya nanti lagi aja,'' Kaila memanggil Galang yang masih di depan tempat pembakaran daging. ''Emm ... Enak banget dagingnya, Kak. Pasti premium, '' kata Nomi yang tak henti-hentinya memakan daging sapi yang sudah di panggang dengan matang. ''Ah, kalau enak di makan aja. Gak perlu mikirin harga. Yang penting halal,'' kata Kaila. Semua pun mengangguk dan kembali melanjutkan makan mereka. Deema yang duduk di sebelah Aiden, kasihan melihat Aiden yang kebingungan bagaimana cara makannya, karena setiap tangannya hendak mengambil makanan, ia takut jika ada tangan lain yang tersenggol olehnya, karena posisi Aiden duduk berada di tengah-tengah. Sisi kanannya terdapat Kaila, dan di sisi kirinya terdapat Deema. Lalu di depan Aiden ada Arin dan Nomi. Kaila memberikan interupsi kepada Deema, ia tahu jika adiknya tidak bisa makan jika bersama dengan orang banyak seperti ini. Bukan, bukan karena Aiden jijik atau apapun. Karena ia merasa sungkan dan tidak enak. Entah apa yang dimaksud tidak enak dari sana. Kaila memberikan Deema satu buah piring, Deema yang mengerti, ia pun mengambil beberapa daging, beberapa potongan sosis, beberapa potongan ayam bakar juga, lalu ia beri di hadapan Aiden. ''Ini, Mas. Aku ambilin aja. Mau mienya juga?'' tanya Deema. Aiden pun mengangguk. Deema mengambilkan Aiden mie juga. Ia harus belajar menyiapkan semuanya untuk Aiden. Makan berdua pun, Aiden masih minta untuk mengambilkan makanan untuknya. Apalagi makan ramai-ramai seperti ini. ''Enak banget ya, Kak cuacanya hujan gerimis gini. Ditambah makan yang anget-anget,'' kata Arin yang berbicara. ''Iya, bener banget. Ini makanan yang cocok di makan waktu udara seperti ini,'' jawab Nomi. ''Untung kita bawa makanan ya. Kalau enggak kita pasti kelaparan dan kedinginan,'' ucap Kaila. Sebenarnya ia sudah merencanakan ini dari minggu-minggu yang lalu. Karena pesanan banyak, ia harus menunda-nunda liburannya. Akhirnya, hari ini datang juga, Kaila jadi bisa mengajak karyawannya yang sudah bekerja keras untuk pergi berlibur. ''Terimakasih ya, Kak. Sudah ajak kita ke sini,'' ujar Riki sambil tersenyum. ''Iya, Kak. Terimakasih juga untuk makanannya.'' Kaila mengangguk-angguk. ''Sama-sama ... Terimakasih juga sudah bertahan bekerja di toko aku. Semoga kalian selalu nyaman kerja di sana.'' ''Cheers ...'' Nomi mengangkat gelasnya yang berisi jus. Semua yang ada di sana pun mengangkat gelasnya sambil tertawa. ''Hahaha ... Biar kaya di film-film, Kak ...'' kata Nomi yang membuat semua tertawa. Deema dan Aiden hanya mesem-mesem melihat percakapan mereka yang sangat seru. Semua karyawan Kaila, sudah kenal dengan Aiden. Dan sepertinya mereka semua pun tahu, jika Aiden adalah kekasih dari Deema. Tapi ... Untung saja semua orang yang bekerja dengan Kaila, tidak pernah ada yang jahat atau yang menyindir Deema. ''Oke ... Habiskan dulu makannya, nanti aku mau kasih hadiah buat kalian ....'' ''Hadiah?'' ''Yeyyyy ....'' Walaupun mereka hanya ada beberapa orang, tapi mereka sangatlah heboh. Orang yang membawa suasana menjadi heboh adalah Nomi, Riki dan Arin. Andai saja Aiden tidak ada di sana, Deema pun pasti turut heboh. Ia masih menjaga imagenya di depan Aiden. ''Hadiahnya paket kuis dulu gak, Kak?'' tanya Riki. ''Emmm ... enaknya pake kuis gak ya?'' ''Jangan, Kak ... Jangan ... Bagi-bagi aja ...'' ''Iya, Kak jangan. Mending langsung bagiin aja.'' ''Bener itu, Kak,'' tambah Deema yang kali ini ia tidak bisa menahan mulutnya untuk tidak bersuara. ''Gimana nih? Kalau ada tantangan gimana?'' tanya Kaila. Yang membuat orang lemas mendengar itu. ''Yah ... Masa tantangan sih, Kak ....'' ''Iya, nih ... Gak asik banget ....'' ''Bagiin aja deh, Kak ....'' Kaila pun tertawa. Ia tidak tega melihat karyawannya yang sudah ia anggap sebagai teman dan sahabatnya itu, harus kesusahan. ''Oke ... Oke ... Langsung aku bagiin aja deh ....'' ''Yeyyyy ...'' sorak sorai pun kembali terdengar. ''Mau dibagiin sekarang atau nanti?'' tanya Kaila. ''Sekarang aja, Kak!'' ucap mereka serempak. Kaila kembali tertawa. Sungguh ... Sepertinya mereka sudah tidak sabar untuk diberi hadiah. Mereka seperti itu karena mungkin melihat paperbag hadiah itu sangatlah besar, itu yang membuat mereka tidak sabar. ''Oke ... Kalau gitu aku bagi sambil makan aja ya.'' ''Siap, Kakak cantik ...'' kata Nomia yang bersemangat. ''Siap laksanakan, Kak ....'' Dan masih banyak lagi tanggapan-anggapan yang menyenangkan. ''Sebelumnya, ini hanya sebuah bingkisan semata. Aku belinya pun gak mahal-mahal ....'' ''Jangan percaya, guys ... Kata Kak Kaila itu gak mahal-mahal, padahal tiga juta ... Padahal lima juta ... Kak Kaila mah gitu,'' kata Riki yang memotong ucapan Kaila. ''Betul. Sangat betul.'' kini Aiden ikut bicara dan membenarkan ucapan Riki. Kaila dan yang lainnya pun tertawa. ''Hahaha ... Tapi ini bener kok, aku beli gak mahal-mahal. Aku cuma mau memberi kalian bingkisan biar kalian lebih semangat kerja.'' Mereka kembali menyimak ucapan Kaila dengan serius. ''Aku ngadain liburan ini, biar kalian juga gak suntuk sama pekerjaan. Terimakasih ya, sudah bekerja dengan aku. Sudah mau lembur, sudah mau mengerjakan hal yang di buru-buru. Orang-orang yang bekerja di bakery kaya kita itu, harus butuh banyak inspirasi. Maka dari itu ... Aku ajak kalian untuk berlibur ... Walaupun hanya satu hari.'' ''Kak Kaila, aku mewakilkan semua teman-teman berterimakasih karena sudah menjadi sosok bos yang baik kepada kami. Sudah sabar membimbing kami, sudah tabah menghadapi kesalahan kami. Terimakasih ya, Kak ... Aku, sebagai orang terlama yang bekerja di toko The K bersama Kak Kaila ... Itu rasanya sungguh menyenangkan ....'' ''Aaaaa ... Udah jangan ngomong lagi, nanti aku nangis,'' kata Kaila yang sudah mengipas-ngipas matanya menggunakan tangannya. ''Hahaha ...'' semua orang pun tertawa termasuk Aiden. ''Okey ... Yang pertama aku mau kasih hadiah ini buat ... Nomi dan Riki tentunya ... Yang udah sabar banget dari awal nemenin aku berjuang dengan toko The K sampai ada di detik ini.'' Semua orang pun bertepuk tangan. Nomi dan Riki menerima hadiah dari Kaila. Tak lupa Nomi memeluk tubuh Kaila dengan sangat erat. ''Ah ... Jadi sedih gini ... Padahal liburan loh, Nom ...'' kata Kaila yang mengusap air matanya yang keluar. Ia tidak salah memilih keluarga yang sudah ia anggap sebagai keluarga sendiri. ''Terimakasih banyak, Kak ...'' ucap Nomi dan Riki, mereka pun kembali ke tempatnya. ''Selanjutnya ... Untuk Deema ...'' orang-orang di sana pun kembali bertepuk tangan. Deema menerima hadiah itu dari Kaila dan memeluk tubuh Kaila, sama seperti yang dilakukan oleh Nomi. ''Terimakasih sudah memberi banyak inspirasi untuk toko The K ...'' ucap Kaila. Deema pun mengangguk. ''Terimakasih banyak juga, Kak. Terimakasih sudah memberikan aku kesempatan untuk bekerja dengan baik di sana.'' Kaila hanya bisa mengangguk. Karena ia menahan air matanya. Aiden yang melihat kakaknya itu hanya melipat tangannya di depan. Ia rasa, Kaila memang lebay akhir-akhir ini. ''Dua tas yang terakhir ini ... Tentunya buat Arin dan Galang. Semoga kalian selalu nyaman ya bekerja di The K.'' Selesai acara pembagian bingkisan itu, semua orang kembali di sibukkan dengan bingkisan yang Kaila berikan dari masing-masing orangnya. Ini semua karena Nomi yang tak sabar membuka bingkisan itu, dan berakhir heboh karena ia terkejut dengan isi yang ada di sana. Bagaimana tidak, Kaila menghadiahi mereka banyak sekali benda-benda yang berharga. Diantaranya ada dua stel baju, dan ada juga stelan baju untuk tidur. Satu pasang sandal untuk pria dan satu pasang sepatu yang cantik untuk wanita. Juga ada jam tangan, dan perhiasan lainnya. Di dalamnya pun ada satu perangkat seragam tempur yang akan mereka gunakan untuk bekerja di toko nanti. Dan ternyata masih banyak lagi isi di dalamnya. Mereka sendiri pun heboh membongkar hadiah itu. Sampai mereka lupa jika makanan sudah kembali dingin. Aiden yang memiliki inisiatif pun berbisik kepada Kaila yang ada di sebelahnya. ''Hah? Serius! Beneran?'' tanya Kaila. Deema yang penasaran pun melirik ke arah Aiden. Karena ia tidak mendengar apa yang dibisikkan oleh Aiden kepada Kaila. ''Guys ... Guys ... Perhatian ... Aku punya hadiah satu lagi untuk kalian.'' Semua orang pun langsung kembali terdiam. ''Pak Aiden, adik saya tercinta atau bapak kita semua. Akan memberi kita hadiah masing-masing satu juta rupiah ....'' ''Uuuuuui .....'' ''Yeyeyyeyy ....'' Sorakan itu kembali terdengar. Nomi dan Arin sudah saling berpelukan. Riki dan Galang pun sudah saling bertos ria. Kaila sangat senang melihat semua karyawan yang ada di bawah bimbingannya merasa bahagia seperti ini. Aiden mengangkat kedua alisnya ke arah Deema. ''Kamu mau berapa? '' tanyanya seperti menyombongkan diri. Deema pun menatap sinis ke arah Aiden. ''Mas-mas cari perhatian dasar!'' gumam Deema yang masih terdengar di telinga Aiden. Aiden pun sedikit tertawa. ''Mana Dek uangnya?'' tanya Kaila. Aiden pun mengambil dompetnya, lalu memberikan salah satu kartu ATM-nya kepada Kaila. ''Ini, di atas ada ATM tarik aja.'' ''Memangnya gak bawa cash?'' ''Jangan di tanya, Kak. Holang kaya gak pernah bawa cash ...'' kata Nomi yang mengundang semua tawa. Kaila pun menerima kartu ATM itu, dan meminta Deema untuk mengantarkannya ke atas. Belum saja Deema berdiri, Aiden sudah menahan tangannya. ''Yang lain aja. Di luar hujan.'' ''Cie ... Cie ... Uhuy ... Manis banget sih, Kak, adiknya ...'' semua jadi heboh karena Aiden menunjukan keromantisannya secara terang-terangan. Kaila pun menepuk jidatnya. Lalu ia lebih memilih mengajak Nomi untuk mengantarkannya ke ATM yang katanya ada di atas dekat dengan kafetaria. ''Pinnya berapa, oy?'' tanya Kaila yang berlari kembali. ''Ada di WA. Baca aja.'' Kaila mengangguk dan kembali melanjutkan jalannya yang tertunda.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD