Pagi ini, terasa begitu beda bagi mereka berdua. Entah mengapa, suasananya lebih menyenangkan untuk Shanum. Terlebih, melihat tingkah Ahsan yang kadang mencuri pandang padanya. Persis, seperti remaja yang tengah kasmaran. Sangat berbeda, dengan Ahsan yang bersamanya beberapa bulan lalu. "Kalau mau pandang, ya pandang aja, Mas. Ga perlu curi-curi, gitu," ucap Shanum sambil mengoleskan selai coklat ke rotinya. "Uhuk ...." Ahsan terbatuk mendengar ucapan Shanum barusan. Sigap, Shanum memberikan air putih padanya. "Makanya, kalau makan tuh baca bismillah, Mas. Biar, ga keselek." Sindir Shanum. "Udah, kok." Ahsan menundukkan pandangannya. Dan, kembali menyantap sarapannya. Shanum hanya tersenyum, melihat tingkah Ahsan yang sungguh menggemaskan di matanya. "Oh iya, kenapa semalam Mas tiba-