“Apa kau sudah selesai? Apa yang Papi bicarakan padamu dan juga teman-temanmu?” Itu adalah kalimat sambutan yang dilontarkan oleh Jennifer ketika Ibram kembali masuk ke dalam kamarnya. Wajah Jennifer kini tampak polos tanpa ada polesan apa pun. Pakaian yang dikenakannya pun merupakan pakaian tidur yang terlihat sangat santai.
Ibram tersenyum dan menghampiri wanita cantik itu, keduanya duduk di bibir ranjang dengan tangan Ibram yang kini melingkar di pinggang ramping istrinya. “Kami hanya berbicara perihal pekerjaan, kau tak akan mengerti jika aku menceritakannya. Dan jika kau menjelaskannya, aku yakin kau akan bosan mendengarnya.”
Rambut Jennifer kini terbang karena wanita itu sendiri yang mengibaskannya. “Baiklah, aku tahu topik pekerjaan itu selalu berat, aku tidak mau membebani diriku
