Jennifer mengepalkan tangannya dengan sangat kuat. Kini, ia dan Ibram berada di sebuah ruangan yang diperuntukkan baginya untuk bertemu dengan Nicholas. Ayahnya tersebut belum muncul, sedang dijemput oleh seorang polisi yang mana hal tersebut membuat Jennifer semakin merasa gelisah saja. Bahkan, Ibram yang ada di sampingnya sampai harus menggunakan tangannya untuk mengelap keringat yang ada di kening istrinya. “Jen, tenangkan dirimu, Tuan Nic akan segera menemui kita,” ungkap Ibram seraya merangkul bahu istrinya. Ia tak mau jika Jennifer terus saja gelisah, Ibram sangat tak menyukai pemandangan tersebut. Jennifer hanya menganggukkan kepala sebagai respons. Kini ia merapatkan tubuhnya pada Ibram dan melihat ke arah jam yang mana terus memutar jarumnya dan menimbulkan suara detakan yang