Dengan telaten Ibram menyelimuti tubuh Jennifer secara perlahan. Pikirannya memang berkecamuk, ia harus memikirkan nasib Nicholas dan juga bagaimana perasaan istrinya. Ibram sangat tahu, pasti akan sangat sulit bagi Jennifer untuk menerima apa yang baru saja terjadi. Hidupnya yang tenteram tiba-tiba diguncang oleh sebuah badai yang menimpa ayahnya.
Apalagi kasus yang menimpa Nicholas juga menyangkut sahabat terbaik bagi Jennifer. Belum terbukti saja Jennifer sudah terpuruk seperti saat ini, Ibram tak akan bisa membayangkan bagaimana respons yang akan ditunjukkan oleh Jennifer ketika suatu hari nanti Nicholas benar-benar terbukti bersalah atas apa yang telah ia lakukan.
“Eungh... Dad—“ lirih Jennifer, matanya terbuka secara perlahan. Ibram yang memang tak beranjak dar bibir ranjang pun l
