BAB 174

1865 Words

“Gimana kalau nggak usah mandi aja, Sayang. Toh ntar abis kita olahraga, pasti berkeringat lagi.” Yola mendorong Gio meskipun sang suami keras kepala mencengkeram bahunya. Yola lalu menyadari bahwa tangan Gio menyelinap di balik handuk kimono, untuk menggoda. “Sabar dulu, atau ditunda besok aja?” ancam Yola membuat Gio cepat – cepat menarik tangan nakalnya. “Yah jangan dong, ya udah deh gue sabar. Atau nggak, gimana kalau gue mandiin elo?” Yola tak menjawab ‘ya’, tapi juga tidak menjawab ‘tidak’, dan Gio mengartikan kebungkaman Yola sebagai persetujuan. Maka ia segera mengekori Yola menuju kamar mandi. Yola mengangkat tangan begitu ia tiba di bawah pancuran. Meminta Gio berhenti sampai di depan pintu kaca. “Tunggu di situ, kasih aku waktu fokus mandi, baru kamu boleh ganggu.” “Tapi gu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD