Zio memandang ke langit-langit, kemudian Ia pun menoleh ke samping dan mendapati Clara berada di dekapannya. Satu jam sudah berlalu sejak Zio memutuskan untuk membatalkan meeting dengan PT Niasta dan menghabiskan waktunya untuk bergumul di atas ranjang dengan Clara. "Gue nggak nyangka bisa kayak gini sama Kak Zi ... maksudnya sama kamu, Piu." Clara segera meralat ucapannya saat ia menyadari kalau ternyata dirinya masih memanggil Zio dengan sebutan 'Kak' dan bukannya Piu. Zio mengeratkan pelukannya kepada Clara, dan kemudian menengadahkan kepala sambil menatap langit-langit. Pipi Clara yang bersemu merah, sikapnya yang malu-malu dan polos tampak sangat menggemaskan di mata Zio saat ini. 'Kenapa dulu aku nggak pernah menyadari bahwa ternyata hatiku bergerak ke kamu, Clara? "Aku juga berh

