Ch-22

1654 Words

Derent melepaskan rengkuhannya dari tubuh Erlin lantaran mendengar ponselnya berdering. Pria itu menyambar piyama dari dalam lemari, dengan langkah kaki tergesa dia mengambil ponsel miliknya untuk menerima telepon sekaligus memakai piyamanya. “Evrina?” Desis pria itu dalam gumaman. Derent melangkah keluar dari dalam kamar tanpa menoleh kembali ke arah wanita yang kini duduk diam terpaku di atas ranjangnya. Erlin melihat Derent begitu tergesa melepaskan tautan bibir serta pelukan pada tubuhnya saat mendengar dering telepon. Seakan dering telepon itu menyangkut hidup dan mati pria tersebut. “Sayang? Aku yakin kamu sangat merindukanku, aku sudah menyiapkan semuanya. Minggu ini aku akan kembali ke Melbourne. Aku sudah mendapatkan tiketku!” Evrina tersenyum cerah sekali seraya melambaikan tan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD