"Kenapa tiba-tiba?" Tanya Calista karena malam harinya tiba-tiba saja Sean membawanya ke negara lain, lebih tepatnya ke negara di mana di sana orang tua Sean tinggal, padahal Sean berencana mengajaknya minggu depan.
"Tidak apa, aku hanya ingin membawamu liburan. Sekaligus melupakan sebentar kesedihanmu, anak buahku sudah mulai melakukan pencarian atas abu ibumu, jangan terlalu memikirkannya," ucap Sean yang di senyumi oleh Calista.
"Bagaimanapun aku akan tetap memikirkan abu ibuku, aku belum sempat melakukan pesan terakhirnya jika dia ingin abunya ditaburkan olehku dan kakaku." Ucap Calista yang membuat Sean terdiam sebentar.
"Kupikir kau anak tunggal." Ucap Sean.
"Aku memiliki kakak kembar, tapi aku melupakan wajahnya, bahkan aku juga lupa namanya, kami berpisah sudah sangat lama, sed
