Menyudutkan. Mengusik dan menguliti kesalahan orang lain memang lebih NIKMAT. Apalagi diberi bumbu penyedap bernama DENDAM KESUMAT. Bahkan melupakan kesalahan dirinya sendiri. Lupa juga jika pernah merasakan kebaikan dari orang yang telah berhasil ia usik. Berhentilah menganggap diri paling sempurna. Karena kesempurnaan hanya milik SANG PENCIPTA. Evelyn menatap gelas yang baru saja diletakkan Riki di atas meja. Tubuhnya masih tergugu akibat sisa tangisan. Terlihat sekali jika gadis ini mengalami hari yang sangat menyedihkan. "Minumlah." "Obatnya?" Telapak tangan Evelyn terulur. Riki menggeleng. "Kamu sudah sembuh Ev, kamu gak butuh itu." Evelyn menyeruput minuman di dalam gelas. Rasa teh manis hangat memasuki tenggorokannya. Kembali mata gadis itu basah. Riki menggenggam tel