Mata Danil menatap nyalang saat melihat ke dalam rumah.
Manik hitamnya memindai sosok yang telah berani datang ke rumahnya tanpa izin.
Tidakkah ia tahu, kelakuannya ini sama saja masuk ke kandang macan?
Saat tidak menemukan sosok itu di ruang depan, ia membawa langkahnya perlahan sekali ke dalam rumah terus melewati ruang tengah, rumah makan, hingga sampai di ambang pintu dapur.
Di sana, di bagian dapur terlihat sosok yang ia cari. Matanya berkilat menahan emosi. Bagaimana tidak, ia melihat Mamanya dan gadis itu, Evelyn tengah berkutat berdua dalam kesibukan membuat kue.
Yang membuat Danil heran, bagaimana Mamanya bisa beramah-tamah sampai membuat kue bareng seperti ini. Layaknya seorang mertua dan menantu. Tidak, mertua dan menantu pun sering ribut. Danil sudah sering melihat tayan
