Ruth memegang dadanya yang tiba-tiba merasa sangat sakit dan terkejut mendengar sebuah panggilan dari ponselnya. Ia bangkit dari tempat tidur dan meraih ponselnya serta melirik jam yang menunjukkan pukul 8 pagi.
"Kenapa ayah pagi sekali menelpon." Ruth mengangkat panggilan telpon Alex lalu segera melihat Damon yang baru saja keluar dari toilet.
"Ayah ada apa ?" tanya Ruth sembari meneliti pergerakan suaminya itu.
"Ruth." Panggil Alex lalu menangis karna tidak kuat untuk mengatakan apa yang sedang berlaku pada ayahnya saat ini.
"Ayah ada apa kenapa kau menangis ?" tanya Ruth lalu mendengar suara parau dari Alex disana dan memancing Damon mendekati dirinya.
"Ruth, maaf aku gagal menjaga ayah mu, Ruth ayah mu telah tiada." Ucap Alex membuat wanita itu diam sejenak untuk mencoba memikirkan ucapan Alex. Damon menarik ponsel Ruth saat melihat wanita itu bereaksi aneh.
"Ada apa ?" tanya Damon dengan suara dingin.
"Damon, seseorang membunuh Troy dan kini......" Alex menurunkan ponselnya dan mengusap air matanya yang terus jatuh. Ia menahan betapa sedihnya saat ini karna kehilangan seorang sahabat sejatinya.
"Damon. Ayah ku..." Suara tangisan Ruth pecah seketika sebelum Damon mengungkapkan apa yang ia fikirkan pada Alex, Ia merasakan pelukan Damon saat ini tidak cukup membendung kesedihannya yang mendalam. Ruth menarik pakaian Damon dengan sangat erat lalu terus menangis dan menyerang disana.
"Kita kesana sekarang." Ajak Damon dengan suara yang bergetar karna takut terjadi sesuatu pada Ruth yang terlihat menderita.
Ruth mengangguk lalu mendekati Daven dan mereka segera pergi kerumah Alex utuk melihat kondisi Troy. Sepanjang perjalanan suasana didalam mobil itu hanya terdengar suara tangisan Ruth yang tetap memeluk Daven dengan sangat erat.
Ruth segera berlari keluar dari mobil saat melihat mobil Damon sudah sampai di halaman rumah Alex dan menerobos orang-orang yang berada disana untuk melihat tubuh kaku Troy. Liora mendekati Ruth dan meraih Daven agar wanita itu bisa leluasa melihat kondisi Troy yang cukup menyedihkan.
"Ayah." panggil Ruth tanpa menghiraukan Stela yang sejak tadi mematung seperti orang yang sudah kehilangan akal.
"Ayah bangun, Ayah jangan tinggalkan aku." Ruth mengguncang tubuh Troy sambil berteriak kencang berharap pria kaku itu segera bangun untuk nya. Ia memeluk Troy cukup erat sambil memukul d**a pria paruh baya itu dengan perasaan sedih yang tidak bisa di bayangkan.
"Ayah! Aku mohon jangan lakukan ini pada ku. Ayah aku mohon katakan sesuatu!" teriak Ruth sekali lagi semakin kuat hingga membuat orang disana ikut terharu karna aksi Ruth saat ini.
"Damon tolong telpon dokter, ayah bisa di selamatkan jika cepat, tolong aku mohon." Ucap Ruth sambil menyatukan kedua tangannya dan memohon pada Damon yang tidak bisa berbuat apapun saat ini. Stela hanya diam mendengar itu, ia menunduk, mengigit bibirnya dengan kuat dan hati nya hancur.
"Ruth." Panggil Damon membuat wanita itu menoleh ke arahnya.
"Tunggu apa lagi ? Cepat Damon, lihat wajah ayah ku terluka dia pasti sakit saat ini." Ruth terus memohon agar pria di dekat nya itu mau menolongnya.
"Ruth maaf. Kau tidak bisa begini." Ucap Damon sambil berusaha menahan rasa sedih yang ia rasakan melihat kondisi Troy.
"Kalau kau tidak mau, aku saja yang menelpon dokter." Ruth memaksa dan mencari ponsel Damon hingga pria itu memegang lengannya dengan kuat.
"Ruth!! Mengertilah, Ayah mu sudah tiada! Sadarlah."Damon bicara dengan suara tinggi hingga wanita itu diam menatapnya dengan mata yang tajam.
"Tapi aku belum mengatakan kalau aku menyayangi nya Damon. Tadi malam dia baru saja mengatakan kalau ia ingin mendengar ..... " Ruth terhenti lalu melihat ke arah Daven yang cukup tenang. Wanita itu melepas pegangan Damon lalu menarik Daven dari pelukan Liora dan mendekatkan anaknya itu pada Troy hingga anak itu menangis karna tingkah kasar Ruth.
"Ayah. Kau bilang ingin mendengarkan suara Daven kan ? Bangunlah kami disini." Ruth mencoba menggerakkan tubuh Troy sekali lagi namun tetap saja tubuh pria itu benar-benar tidak berkutik , memilih diam dan pergi untuk selama-lamanya.
"Ayah! Lihat lah Daven menangis karna kau tidak bangun." Ruth masih terus berharap sambil mengusap air matanya yang terus jatuh.
"Ruth!!!" Panggil Damon kembali mencoba membuat wanita itu sadar dengan apa yang sedang ia lakukan. Liora yang melihat itu segera mengambil alih kembali Daven dari Ruth dan sedikit menjauhi mereka.
"Damon."Ruth memutar tubuhnya kembali lalu menangis dalam pelukan suaminya dengan sangat keras, I marah, kecewa, hancur dan sangat sedih karna ayahnya harus pergi dengn cara mengenaskan.
Sementara Alex memilih untuk mendiamkan dirinya dikamar, Ia mengingat banyak sekali memori dikepalany saat ini. Dimulai dari pertama kali ia bertemu dan meraih tangan Troy, ia ingat wajah bahagia Troy saat pertama kali menginjakkan kakinya disini, Berjanji untuk setia, hidup sebagai sosok sahabat, makan bersama , minum dan saling bercerita hingga pagi sampai dimana mereka menemukan cinta sejati. Troy yang membuat rencana agar Ia bisa menyatakan perasaannya terhadap Liora dan berjanji untuk menyatukan kedua anak mereka yang kini benar-benar hidup bersama.
"Steve disana tuan, apa kau tidak cemburu ?"
"Maaf, aku merasa tidak pantas untuk Ruth jika kau ingin menjodohkan mereka."
"Aku menemukannya tuan."
"Kau ingin aku bicara seperti teman?"
Alex bisa mengingat jelas ucapan-ucapan yang selalu dikatakan oleh pria itu saat mereka berhasil melakukan sesuatu dan hal tersebut membuat Alex merasa terpuruk. Ia meremas rambutnya dengan kuat lalu menangis keras tanpa peduli siapapun yang akan mendengarkan nya.
"Aku gagal ! Aku gagal ! Dua kali aku gagal melindungi orang yang harus aku lindungi. Aku gagal Troy." Suara Alex terdengar sangat berat dan menyesal karna sudah membiarkan Troy kembali sendiri kerumah.
Ruth yang masih berada didalam pelupa Damon tiba-tiba mendorong pria itu dan menatap tajam dengan pandangan penuh kebencian.
"Semua ini salah mu Damon." Ruth bicara dengan terbatas sambil menahan tangisan kesedihannya saat ini.
"Apa maksud mu Ruth?" tanya Damon merasa heran dengan ucapan Ruth.
"Semua ini karna kau, Jika kau tidak meninggikan egomu dan tetap tinggal disini semua ini tidak akan terjadi." Jawab Ruth cepat dengan penuh kemarahan terhadap Damon yang ia anggap bersalah.
"Ruth....
"Kalau saja hari itu kau tidak mengajak ku keluar dari sini, aku bisa mengawasi ayah ku dan menjaga mereka seperti biasa." Ruth sedikit membentak Damon dengan nada tinggi lalu melirik ke arah Liora yang mendekati dirinya sambil menggendong Daven.
"Apa yang kau katakan ? Kenapa kau menyalahkan orang lain atas ini ?" tanya Liora merasa tersinggung atas ucapan Ruth barusan.
"Aku tau kau marah Ruth, aku tau kau sedih tapi kau tidak punya hak menyalahkan ku?" Ucap Damon lalu melihat Ruth mendekati dirinya selangkah dan menatap seakan ingin segera menusuk nya.
"Semua karna keegoisan mu dan kecemburun mu yang tidak jelas Damon. Sekarang lihat ayah ku, mulai saat ini aku tidak yakin akan memperlakukan mu dengan baik." Ruth bicara dengan sangat pasti lalu melirik ke arah Liora dan Daven yang terlihat ingin menangis. Namum entah kenapa hal itu benar-benar membuat hati Ruth tertutup rapat dengan kebencian, Ia meninggalkan mereka semua disana dan berusaha mencari ketenangannya sendiri.
"Hm..Sepertinya aku sedang menang Jackpot. Ternyata hal ini membuat Ruth membenci Damon." Ucap Ian yang diam sejak tadi memperhatikan pertengkaran itu.
Damon melihat Ian berjalan mendekatinya dan mereka sejenak saling memandang dengan sorot kebencian. Ian tersenyum tipis lalu menghela nafas panjang membuat Damon hanya memperhatikan dirinya dari dekat. Ian melewati Damon dan melihat ke dalam peti dimana Troy terbaring kaku.
"Sekarang, rasakan bagaimana kehidupan mu di neraka. Nikmati neraka mu seperti kau merusak hidup keluarga ku. Satu persatu dari kalian akan mati perlahan seperti ini." Batin Ian sambil melirik ke arah Stela yang menundukkan kepalanya dan bersandar pada peti berisikan suaminya itu.
"Walau kau membantu ibuku, aku harus menggunakan mu untuk membunuh Alex dan anak itu untuk menyerang Damon. Dengan begitu rumah ini akan hancur dan keturunan mereka akan berakhir." Batin Ian sambil melihat Liora yang terlihat sedang menenangkan Daven.
Ian memutar kembali tubuhnya dan saling bertatapan dengan mata hazel milik Damon sesaat. Mereka seakan menyatakan banyak hal disana lalu Ian memutuskan untuk melewati Damon dan segera meninggalkan rumah yang sedang berduka tersebut.