Martha akhirnya membiarkanku duduk sendirian di undakan. Dua orang staff Ian yang tadi menunggu di ruang tengah menghampiriku sambil membawa handphoneku.
“Uhmm permisi Bu, tadi Bapak meminta kami untuk membersihkan handphone Ibu dari penyadap. Ini sudah kami cek dan sudah bersih. Bisa digunakan lagi.”
Salah seorang pria yang terlihat masih sangat muda, mengulurkan tangannya ke arahku.
Aku menerima handphone yang disodorkan oleh pemuda itu yang kemudian berpamitan untuk pulang karena kini sudah jam 12 malam dan belum ada tanda tanda kepulangan Ian. Aku mengangguk dan berterima kasih pada mereka. Kedua bodyguard Ian yang baru memeriksa tas yang di bawa kedua staff itu, memastikan mereka tidak membawa sesuatu yang tidak seharusnya sebelum mempersilahkan mereka pulang.
Aku melirik layar h
