Bab 50

1106 Words

“Rumah lo berubah jadi rumah jagal.” Sirin mengamati genangan darah palsu di lantai tiga rumah Pandu. Itu adalah tempat di mana Pandu tergeletak pura-pura mati. “Nanti dibersihin Bibi,” balas Pandu. “Gara-gara gue pembantu lo jadi repot,” kata Sirin merasa tidak enak. Bukan hanya tempat ini saja yang kena noda darah palsu, tapi di lantai dua dan tangga juga. Pasti merepotkan harus membersihkan noda seperti itu. Belum lagi di atap rumah tempat pesta berlangsung. Di sana pasti banyak sekali sampah. “Nanti gue bantuin Bibi. Fazan dan Zidan juga bakal bantuin. Mereka nanti nginep di rumah gue,” jawab Pandu penuh pengertian. “Gue jadi ngerasa nggak enak bikin kalian repot.” Sirin menekuk bibirnya sedih. Pandu tersenyum geli dan menggeleng-gelengkan kepala. “Kalau lo mau, besok pulang sek

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD