Pukul 20.15 Sirin dan Alita sampai di rumah Pandu. Vega menyambut kedatangan mereka di depan pintu ruang tamu dengan senyum merekah. “Selamat datang!” katanya seraya menggandeng tangan Sirin dan Alita. “Lama banget, sih?” “Biasa, Alita dandannya lama,” jawab Sirin melirik ke arah Alita. “Kan mau ketemu pacar.” Alita membela diri. Ada hawa tidak enak ketika Sirin memasuki ruang tengah rumah Pandu. Kenangan mengerikan yang ia alami di rumah ini seketika menyeruak masuk ke dalam ingatannya. Ada perasaan was-was setiap kali Sirin menatap sekitar. Bahkan sekarang Sirin sudah mulai menajamkan indra pendengarannya, berharap tak ada suara menakutkan yang akan ia dengar. Pandu, Zidan dan Fazan sudah menunggu mereka di ruang makan. Mereka bertiga kompak menoleh ketika melihat kedatangan ketig