Alea membuka mata perlahan. Ia menyipitkan mata mendapatkan cahaya mentari mengusik tidur nyenyak nya. Tidur semalam terasa lebih nyenyak di banding malam sebelumnya. Mungkin karena dia sudah berdamai dengan keadaan dan mencoba menerimanya.
Apalagi semalam Jeje tidur di kamarnya. Alea tersenyum malu. Dia tidak bisa menolak Jeje yang tetap ingin dekat-dekat dengannya.
Gue rasa dia udah bucin sama gue nih, batinnya salting sendiri.
Ia menggeliat sambil menguap. Alea meraba sesuatu yang asing tanpa disadari. Sesuatu itu sedang ia peluk.
"Astaga!" Alea menutup mulut, tak mau kalau Jeje bangun karena suara terkejutnya itu
"Sejak kapan dia peluk gue kek gini?" ucapnya pelan sekali.
Perlahan, Alea berusaha menyingkirkan tangan Jeje yang menumpang di atas pinggangnya.
Jeje sendiri hanya
