53

1077 Words

Azkia meminum kopi dengan bubuk perangsang yang lebih banyak. Pandangannya yang benar -benar samar tak bisa lagi membedakan siapa yang datang. Malam itu Azkia menarik lelaki yang masuk ke dalam ruangan kerja Tangguh. Azkia berpikir itu memang Tangguh yang kembali untuk mengambil laptopnya. Aroma parfumnya hampir mirip. “Nona Azkia? Kamu kenapa?” panggil lelaki itu begitu kaget saat tubuhnya langsung dipeluk erat dan Azkia nekat mengunci pintu ruangan itu. Tubuh Azkia mulai bereaksi tak karuan dari dalam tubuhnya. Panas, ingin sesuatu, berbayang, seperti mabuk. Entah lah semua terasa aneh. Azkia mengerutkan keningnya dan tertawa keras. "Mas ... Sejak kapan kamu panggil Kia dengan sebutan Non? Kamu lucu banget sih? Kia pikir, Mas tuh dingin, datar, galak tapi ternyata lucu juga." Azkia

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD