Malam semakin larut, Tangguh belum juga ingin memasukkan pitonnya masuk ke dalam kandang yang sudah siap menampung sejak tadi. Tangguh masih ingin bermain -main dibagian lain dan mendengarkan desahan kecil yang lolos begitu saja dari bibir mungil Yura. Desahan lembut itu mampu membuat naluri laki -laki Tangguh semakin percaya diri kalau ia bisa membahagiakan Yura malam ini sampai mencapai klimaksnya. Tentu ini akan menjadi pencapaian kebahagiaan yang maksimal dan sempurna. Tubuh Yura sudah basah dengan air liur Tangguh. Tangguh tidak bosan memainkan dua bukit kembar yang sudah banyak sekali dengan jejak miliknya. Tiba saatnya Tangguh menaikkan tubuhnya sedikit dan membuat ancang -ancang yang pas. Satu jam lebih rasanya sudah cukup untuk pemanasan di atas ranjang. Setelah ini keduanya har