51

1009 Words

Tangguh sudah mulai tak fokus menyetit mobilnya. Kepelanya sedikit pening, pandangannya samar dan keringatbdingin mengucur disekujur tubuh. Aliran darahnya seperti mengalir deras sampai ke ubun- ubun. Hasratnya mendidih seperti ingin meluapkan sesuatu dari bawah sana yang terus menekan ingin segera bebas. "Argh! b******k kamu, Kia! Kenapa kami begitu jahat padaku! Kamu malah membuat aku tak percaya lagi pada ucapanmu yang selalu manis itu. Kamu terlalu berani! Kamu kira aku laki -laki bodoh yang tak berpengalaman? Aku ini mantan anak nakal. Bubuk seperti ini aku sudah tahu arah tujuan pikiran kamu!" Tangguh terus mengumpat kesal. Tangguh berkali -kali memukul bubdaran setirnya saat jalanan macet atau terpaksa berhenti karena lampu merah. Waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam. Tan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD