Yura menggeser kordennya sedikit dan melihat Tangguh yang duduk lemas dilantai teras depan kostnya sambil memeluk tubuhnya sendiri krena kedinginan. Yura berusaha untuk tidak iba dengan Tangguh. Yura menutup kembali korden itu dan ikut merebahkan tubuhnya disamping Ares. Kebetulan sekali, Ares membalikkan posisi tidurnya dan kini menghadap ke arah Yura. Wajah tampan Ares benar -benar menurun dari Tangguh. Semua terukir sempurna dan menjadi anugerah terindah yang tercipta dari sang pencipta untuk Ares. Pikiran Yura semakin kacau. Yura meluruskan kedua kainya dan tubuhnya terlentang sambil melipat kedua tangannay di atas perut. "Kenapa sih, kamu harus datang lagi," ucap Yura lirih. "Apalagi, kamu sudah bertunangan dengan wanita lain. Tentu aku tidak akan menuntut apa -apa dari kamu," uc