39

1025 Words

"Yura ..." panggil Tangguh saat melihat Yura malah membalikkan tubuhnya dan duduk di atas sofa empuk sambil mengusap wajahanya dengan kasar. Tangguh segera berdiri dan ikut duduk di samping Yura. Tangan Tangguh perlahan memegang bahu Yura. "Lepas! Jangan buat aku semakin gila hanya karena urusan percintaan!" ucap Yura dengan suara meninggi. "Yura ... Apa kamu tidak mau memberikan kesempatan untuk aku?" tanya Tangguh seolah ia memang berada diposisi yang benar. Yura melirik sinis dan tajam ke arah Tangguh. "Enggak. Aku hanya memperbolehkan kamu datang sesekali saja. Itu pun hanya beberapa menit saja untuk bertemu Ares. Aku tidak mau berurusan dengan Azkia. Tolong ngerti perasaanku juga," jelas Yura denagn nada memohon. "Aku sangat mengerti kamu, Yura. Makanya aku berniat menikahimu. A

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD